Indonesia Bangkit dengan Menjadi Masyarakat Tangguh Tanpa Hoax
Kemerdekaan
di negeri ini telah menjadi anugerah. Puluhan tahun menjadi bangsa yang gagah
terbebas dari penjajah. Masyarakatnya pun terkenal ramah tamah. Jangan pikir
negeri itu negeri antah berantah. Negeri itu disini dan sejak lama menjadi
rumah. Negeri itu adalah Indonesia.
76 tahun sudah
Indonesia merdeka dari jeratan penjajah. Perjuangan melawan ketidakadilan dari
penjajah telah usai. Namun, sukacita dan kebahagiaan dalam memperingati hari
kemerdekaan tak sama seperti 2 tahun yang lalu. Diusianya saat ini, Indonesia
masih terselubung dalam duka pandemi Covid-19. Bangsa yang gagah sempat menjadi
lemah karena lonjakan kasus Covid-19. Beberapa sektor pun terpuruk seperti
ekonomi dan kesehatan. Banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan dan
keluarga yang dicintai.
Di tengah kondisi yang sedang terpuruk, banyak sekali berita hoax beredar dan semakin memperkeruh situasi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada tanggal 12 Agustus terdapat 1.849 temuan isu hoax Covid-19 dan 291 hoax vaksin Covid-19. Biasanya hoax tersebar di media sosial. Facebook masih menjadi media sosial dengan sebaran hoax tertinggi. Media sosial lainnya yakni instagram, twitter, YouTube dan Tik Tok.
Miris rasanya
ketika adanya oknum penyebar hoax, dengn bermacam-macam alasan seperti untuk menggiring opini
publik, menjatuhkan lawan, bahkan alasan konyol hanya sekedar iseng. Parahnya
informasi tersebut dengan mudahnya diterima dan dipercaya oleh masyarakat.
Sebuah informasi
hoax yang teramat sering saya dengar adalah “Virus Corona itu tidak ada dan
pandemi hanyalah sekedar sandiwara belaka”. Anehnya isu ini banyak dipercaya
oleh masyarakat dan menyebabkan adanya pelanggaran protokol kesehatan. Padahal
kalau melihat sekitar banyak sekali orang terinfeksi Covid-19, bahkan
kehilangan keluarganya. Adapula hoax terkait beberapa cara dan bahan yang
disinyalir dapat menjadi obat Covid-19. Kenyataannya belum ada penelitian yang
menjelaskan hal ini. Tentu
hal ini, dapat penanggulangan Covid-19. Tak jarang karena sebuah berita
hoax, menyebabkan adanya adu argumen, pertengkaran, ketidakpercayaan pada tenaga
kesehatan dan lain sebagainya di masyarakat. Bukankah seharusnya dalam kondisi
seperti ini kita harus bersatu agar pandemi Covid-19 bisa segera teratasi?
Tangguh Melawan Hoax
Di usia Indonesia ke 76 tahun, kita
memang sudah tidak melawan penjajah. Namun, kita harus tangguh melawan hoax di
tengah pandemi. Hal ini dilakukan agar hoax tidak menjadi ancaman bagi
penanggulangan Covid-19 serta Indonesia segera bangkit dari duka pandemi.
Apa saja yang dapat kita lakukan untuk melawan hoax?
1. Tidak mudah percaya pada judul yang provokatif
Seringkali informasi hoax di media sosial memiliki judul yang sangat provokatif. Adapun isinya bersumber dari salah satu media yang redaksinya diubah, sehingga isinya tidak sesuai lagi dengan sumber asli. Ketika melihat informasi seperti ini, alangkah baiknya kita berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan informasi tersebut. Apalagi informasi didapatkan dari media sosial.
2. Check and Recheck
Ketika menemukan informasi yang provokatif serta belum ada sumber yang jelas, maka alangkah baiknya lakukan check and recheck. Cobalah cari informasi lain melalui media konvensional yang terpercaya, media sosial atau website Kominfo. Apakah informasi tersebut benar-benar fakta atau justru fiktif. Apalagi perihal kesehatan, kamu bisa menanyakan ke dokter pribadi atau melalui beberapa aplikasi layanan konsultasi kesehatan.
3. Bantu Orang Terdekat Melek Informasi dan Teknologi
Tidak semua orang mampu menggunakan teknologi. Ada yang orangtuanya gagap teknologi, atau anak-anak yang memilki pemikiran masih labil dan belum bisa berpikir kritis. Dalam hal ini pentingnya peran kita sebagai generasi muda ataupun orangtua untuk membantu orang-orang terdekat agar melek informasi serta teknologi. Kalau kita tahu informasi tersebut adalah hoax maka berikan kejelasan terhadap orang yang mempercayainya. Bagi orangtua dapat mengawasi anak-anaknya agar bijak dalam menggunakan media sosial.
4. Jangan Asal Share
Ketika menemukan informasi yang kita tidak ketahui benar atau tidaknya, maka lebih baik jangan asal share ke media sosial, karena menyesatkan orang lain dan ingat ada Undang-Undang ITE yang mengaturnya.
5. Pengaduan Konten
Apabila kita menemukan konten negatif yang dapat memprovokasi masyarakat, maka kita dapat mengajukan aduan konten melalui website aduankonten.id. Website ini merupakan fasilitas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tujuan untuk menjadikan internet aman dan nyaman.
Disclaimer: Tulisan ini
diikutsertakan dalam Lomba Pembuatan Konten Media Sosial dalam rangka
Memperingati HUT RI ke-76 dengan tema Merdeka dari Pandemi : Bersatu dalam
Keberagaman untuk Indonesia Bangkit yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika DIY.
Sumber:
https://kominfo.go.id/content/all/infografis
https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media
0 comments